Saturday, August 8, 2009

Masyarakat Diminta Dukung Nuklir

INILAH.COM, Medan - Pemerintah berharap seluruh kalangan mendukung rencana pembangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepara Jawa Tengah pada 2010. India sudah memiliki 17 PLTN dan hingga kini tidak ada permasalahan bagi warganya.

"Tambahan energi di dalam negeri sudah sangat mendesak bukan saja untuk kebutuhan industri, dan menarik investasi, tapi juga masyarakat. Indonesia juga sudah jauh ketinggalan dalam penggunaan nuklir sebagai sumber energi dibandingkan negara lainnya," kata Deputi Menteri Negara bidang Dinamika Masyarakat Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Prof Dr Ir Carunia Mulya Firdaus, MA, APU, di Medan.

Dia berbicara pada sarasehan tentang penambahan sumber energi dengan PLTN yang digelar di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumut yang dihadiri berbagai kalangan.

Di India saja misalnya sudah ada 17 PLTN dan hingga kini tidak ada permasalahan bagi warganya.

"Bagi pemerintah Indonesia sendiri, yang paling penting adalah komitmen masyarakat secara nasional untuk menerima energi dari tenaga nuklir itu," katanya yang didampingi Sekretaris Balitbang Sumut, Rita Lubis.

Untuk memperoleh komitmen nasional itu, kata dia, pemerintah terus melakukan sosialisasi dam sarasehan tentang apa dan bagaimana PLTN itu sehingga masyarakat benar-benar welcome menerima sumber energi baru itu.

Dia menjelaskan, mengacu pada UU NO 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, pembangunan PLTN itu seyogianya sudah harus dimulai pada tahun 2010 untuk bisa dioperasikan pada 2016.

Menurut rencana, pada tahun depan pemerintah akan membangun dua unit PLTN dengan kapasitas masing-masing 1.000 mega watt.

"Belum tahu siapa nanti yang diajak bermitra membangun PLTN itu, apakah dari Korea Selatan, Perancis, Jepang atau negara lainnya," katanya.

Dia tidak bisa menyebutkan total investasi untuk pembangunan satu PLTN, kecuali menyebutkan bahwa investasi tahap awal (untuk teknologi) untuk satu PLTN itu berkisar Rp 1,5 triliun.

"Lokasi PLTN di Semenanjung Muria Jepara, Jateng itu berdasarkan kajian dinilai cukup tepat dan aman. Pemerintah sudah melakukan pengkajian dari berbagai aspek," katanya.

Carunia menyebutkan, kalau proyek awal itu selesai, maka pada 2023 dan 2025 akan dibangun lagi dua PLTN lagi dengan kapasitas yang sama masing-masing 1.000 MW di lokasi yang sama yakni Jepara.

"Dengan adanya empat unit PLTN itu dipastikan, 95% daerah di seluruh Indonesia sudah akan teraliiri listrik sehingga ekonomi masyarakat semakin membaik," katanya.

Peneliti, Dr Anwar Budianto, menyebutkan, dewasa ini sudah 32 negara yang menggunakan PLTN dimana pada tahun 2007 pengoperasian PLTN tercatat sebanyak 571 unit.

"Terbanyak pengoperasian PLTN adalah di AS dengan 121 unit, disusul Perancis 68 unit, Jepang 57 unit, Inggris 29 unit. Bahkan Korsel sudah ada 20 PLTN, India 17 unit dan Taiwan enam PLTN," kata Anwar, yang menjabat Ketua Jurusan Teknofisika Nuklir STTN BATAN.[*/ito]

No comments:

Post a Comment