Gembelengan,,..
Nyunggi, nyunggi wakul, kul
Gembelengan,...
Wakul ngglimpang, segane dadi saklatar,..
Wakul ngglimpang, segane dadi saklatar,...
Sebelum saya jelaskan makna mendalam mengenai syair lagu tersebut, ada baiknya saya jelaskan makna setiap kata-kata tersebut dalam bahasa Indonesia :
~Gundul ; berkepala plontos, tidak mempunyai rambut
~Pacul ; alat pak tani untuk mencangkul,
~Gembelengan/gemagusan; sok cakep, sok berkuasa, sok tau, dsb
~Nyunggi ; membawa sesuatu dengan diletakkan di atas kepala,
~Wakul ; bakul, tempat nasi
~Ngglimpang ; jatuh berantakan, 'ngguling, berceceran, dsb
~Sega ; nasi
~Dadi ; jadi
~Saklatar ; sak;satu, latar; lantai, halaman..
Nah,
baris pertama syair lagu tersebut,
Gundul-gundul pacul
Bermakna pacul yang gundul (tumpul),
mengapa syairnya bukan pacul-pacul gundul???
karena di sini penekanannya adalah gundul, yang bisa diartikan orang, karena gundul umumnya digunakan untuk sesuatu hal yang melekat pada kepala manusia.
Kenapa gundul???
nah disinilah makna yang terpendam, pacul yang gundul bisa diartikan sebagai pacul yang tumpul, tidak bisa digunakan dengan baik...
gundul-gundul pacul bisa diartikan sebagai gundul (kepala) yang dianalogikan sebagai pacul yang gundul (tumpul), atau dengan kata lain kepala dengan otak yang tumpul (bodoh)
jadi tokoh gundul-gundul pacul di sini bisa dianalogikan sebagai seseorang dengan otak yang tumpul (bodoh)
lanjut ke syair ke dua,
Gembelengan
di sini digambarkan si "gundul" bertingkah gembelengan/ sok/ sombong
dapat dibayangkan bukan bila seseorang yang bodoh berlagak sombong? sok tau, misalnya, pasti anda tidak akan suka melihat orang seperti itu kan??
lanjut ke syair berikutnya,
Nyunggi, nyunggi wakul, gembelengan
nah, di sini digambarkan bahwa, si "gundul" sedang membawa bakul nasi di atas kepalanya,
wakul nasi berarti sumber kehidupan/ harta kekayaan manusia di dunia,..
bisa dibayangkan, kalau ada orang bodoh yang dengan sombongnya menggunakan hartanya, hura-hura, boros, dsb...
nah pada syair terakhir lagu ini, ditegaskan bahwa,
Wakul ngglimpang segane dadi saklatar
atau dengan kata lain, bakul nasi yang dibawa si Gundul jatuh berserakan, tumpah ruah, hingga satu latar/ halaman penuh...
Itu berarti harta kekayaan yang digunakan dengan sombong, boros, hura-hura, dsb, adalah sia-sia..
Jadi lagu Gundul-gundul pacul sebenarnya adalah peringatan bagi kita supaya menggunakan harta kita dengan sebaik-baiknya..
Tidak boleh sombong dengan yang kita punya sekarang, dan ada baiknya bila kita memperbanyak sedekah, agar supaya wakul yang kita punya, tidak ngglimpang percuma.
sumber
No comments:
Post a Comment